Isu Kenaikan Harga BBM
Harga BBM Masih Normal, Kabar Kenaikan Harga Pertalite Hingga Premium Dipastikan Hoaks
Harga BBM Masih Normal, Kabar Kenaikan Pertalite Hingga Premium Dipastikan Hoaks
TRIBUNKALTENG.COM - Harga BBM Masih Normal, Kabar Kenaikan Pertalite Hingga Premium adalah Hoaks.
Meskipun telah ditegaskan Pertamina tidak ada kenaikan harga BBM, namun kabar ini terlanjur beredar melalui pesan WhatsApp.
Kabar kenaikan Harga BBM ini dikaitkan dengan melonjaknya nilai tukar dolar AS pada rupiah dalam beberpaa hari terakhir.
Bahkan, meskiun nilai tukar rupiah sudah mulai membaik dua hari terakhir, isu kenaikan harga BBM itu masih ada di kalangan masyarakat.
Baca: Harga BBM Naik Hanya Kabar Hoaks, Harga Pertalite Masih Rp 7.800 Per Liter Premium Rp 6.550
Banyak pesan berantai menyebar terkait melambungnya harga-harga barang dan bahan pokok.
Muncul berbagai isu kenaikan harga BBM yaitu Rp 9.500 untuk Premium, Rp 11ribu untuk Petralite dan Rp 14ribu untuk Pertamax.
Menanggapi isu kenaikan harga BBM akibat imbas lemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pemerintah membantah kabar tersebut.
Isu kenaikan harga BBM yang tersebar dianggap HOAKS dan tidak memiliki dasar serta data valid.
Baca: Pendaftaran CPNS 2018, Perhatikan 3 Kesalahan yang Biasa Terjadi pada Pelamar saat Daftar
Bantahan tersebut awalnya disampaikan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Republik Indonesia, melalui akun Twitternya.
Kabar tersebut kemudian diteruskan dan diinformasikan secara tertulis melalui situs resmi Kemensetneg.
"Pemerintah tidak merencanakan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat," tegas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam press conference di Kamtor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (4/9/2018) lalu.
Tak hanya itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa hingga semester pertama 2018, penerimaan Negara lebih baik dari periode 2017 sehingga hingga kini belum ada rencana mengarah ke menaikkan harga BBM.
Baca: Hengkang dari Alibaba, Jack Ma Ingin Seperti Bill Gates
Bahkan, penerimaan negara di subsektor migas jauh lebih baik dan lebih besar dibandingkan semester pertama di tahun lalu.
"Bahkan setelah dikurangi tambahan subsidi solar tahun ini, angkanya masih positif," tambah Jonan.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menuturkan bahwa angka BBM di semester ini mampu menutup beban tambahan subsidi hingga akhir 2018 mendatang.
Baca: Ahok Beri Tanggapan soal Kabar Dirinya Bakal Nikahi Polwan 21 Tahun