Bisnis dan Ekonomi
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Fakta dan 5 Penyebabnya
Berdasarkan data yang ada, neraca perdagangan Indonesia sebenarnya sempat surplus pada bulan Maret sampai Juni 2018.
TRIBUNKALTENG.COM - Pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali terjadi.
Hingga Rabu (5/9/2018) malam, nilai tukar rupiah berada pada level 14.946,45 per dolar Amerika.
Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan nilai mata uang kita terus menurun sampai bulan Septeember 2018 ini?
Simak hasil rangkuman Grid.ID dari Kompas berikut ini!
Baca: Beredar Info Pendaftaran CPNS 2018, BKN: Hanya 3 Situs Ini untuk Informasi CPNS 2018
Baca: Sang Polwan Setia Menemani di Mako Brimob, Ahok Disebut Bakal Nikahi Pengawal Veronica Tan
Baca: Pendaftaran CPNS 2018, Nilai Ambang Batas Honorer Hingga Jumlah Soal yang Diujikan
1. Neraca perdagangan defisit
Dikutip dari Kompas.com, salah satu penyebab melemahnya rupiah adalah karena neraca perdagangan yang defisit.
Berdasarkan data yang ada, neraca perdagangan Indonesia sebenarnya sempat surplus pada bulan Maret sampai Juni 2018.
Namun secara tahunan, neraca perdagangan kita defisit sebanyak 1,02 miliar dolar AS.
2. Kinerja perdagangan yang kurang optimal
Perdagangan di dalam negeri yang kurang optimal membuat rupiah terus melemah terhadap dolar AS.
Kondisi ini disebabkan juga oleh penyebab yang pertama yakni neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit dan kemudian berimbas ke defisit transaksi berjalan.
Namun hal ini tak hanya terjadi pada rupiah saja melainkan terhadap mata uang dari berbagai negara lain.
3. Yield Spread
Adanya yield spread antara US Treasury atau surat berharga pemerintah AS dan Surat Berharga Negara tenor 10 tahun yang semakin lebar juga turut berpengaruh pada melemahnya rupiah.
Bima Yudhistira selaku peneliti Institute of Development for Economics and Finance mengatakan, semakin lebar yield spread maka investor asing akan cenderung menjual surat utang Indonesia.