Lebaran 2018
Lebaran Ketupat Hanya Sebatas Tradisi? Ini Penjelasannya
Sama halnya dengan masyarakat Jawa yang terbiasa melaksanakan Lebaran ketupat, yang kerap dianggap sebagai pelengkap hari kemenangan.

TRIBUNKALTENG.COM - Idul Fitri merupakan momentum suci nan agung bagu seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Dalam perayaannya ada berbagai cara tersendiri untuk menyambut datangnya hari kemenangan tersebut.
Sama halnya dengan masyarakat Jawa yang terbiasa melaksanakan Lebaran ketupat, yang kerap dianggap sebagai pelengkap hari kemenangan.
Masyarakat Jawa umumnya mengenal dua kali pelaksanaan Lebaran, yaitu Idul Fitri dan Lebaran ketupat.
Baca: Sangatta Geger! Hari Raya Kedua, Kantor Bupati Terbakar
Baca: Tetap Jalin Silaturami dengan Orang yang Telah Meninggal , Ini 8 Adab Ziarah Kubur
Baca: Gol Bunuh Diri Bawa Kroasia Unggul 1-0 di Babak Pertama Lawan Nigeria
Idul Fitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Syawal, sedangkan Lebaran ketupat adalah satu minggu setelahnya (8 Syawal).
Tradisi Lebaran ketupat diselenggarakan pada hari ke delapan bulan Syawal setelah menyelesaikan puasa Syawal selama 6 hari.
Hal ini berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk berpuasa sunnah 6 Hari di bulan Syawal.
1. SEJARAH
Dalam sejarahnya, Lebaran ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, saat itu, beliau memperkenalkan dua istilah Bakda kepada masyarakat Jawa, Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
Bakda Lebaran dipahami dengan prosesi pelaksanaan shalat Ied satu Syawal hingga tradisi saling kunjung dan memaafkan sesama muslim, sedangkan Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran.
-
Pantai Ujung Pandaran Diserbu Ribuan Pengunjung
-
Mudah Tapi Penuh Manfaat, Lakukan 6 Amalan Sunnah Ini Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Fitri
-
Ini Amalan Jelang Idulfitri, Jangan Lupa Berniat Mandi Sebelum Pergi Salat Id
-
Kreatif! Ini Kumpulan Pantun yang Dapat Digunakan Sebagai Ucapan 'Selamat Hari Raya Idul Fitri'
-
Mabuk Perjalanan Saat Mudik Lebaran? Coba Cara Mudah Ini untuk Mengatasinya