Kabar Dunia

Nyaris Mustahil! Dilakukan dari Jarak 1,5 Km Saat Malam Hari, Sniper SAS Tembak Komandan ISIS

Dia diyakini menggunakan senapan runduk McMillan T-50 buatan Amerika Serikat dengan peluru "jumbo" berkaliber 50.

Editor: Mustain Khaitami
AP Photo
Ilustrasi sniper 

TRIBUNKALTENG.COM, DAMASKUS - Hebat, seorang sniper atau penembak jitu pasukan elite Inggris SAS dikabarkan sukses menewaskan seorang komandan ISIS lewat tembakan dari jarak 1,5 kilometer.

Seperti dilansir KOMPAS.com, hebatnya, tembakan itu dilakukan pada malam hari saat suasana gelap gulita. Demikian sumber di Kemenhan Inggris.

"Kejadian ini hanya sekali dalam 1 juta kesempatan. Satu peluru, satu tembakan mematikan di malam hari, sehingga nyaris mustahil," ujar sumber tersebut.

Baca: Giliran Ratusan Nasabah Bank Mandiri yang Mengaku Alami Penarikan Misterius

"Hasil tersebut menjadikan dia sebagai sniper terbaik saat ini," tambah sumber itu.

Penembak jitu itu diyakini adalah seorang sersan anggota Skuadron-G SAS yang dikirim ke Suriah dalam misi kontraterorime selama tiga bulan terakhir.

Sang sersan merupakan veteran sejumlah operasi militer di Irak dan Afghanistan serta disebut telah menewaskan lebih dari 100 orang sasaran.

Dia diyakini menggunakan senapan runduk McMillan T-50 buatan Amerika Serikat dengan peluru "jumbo" berkaliber 50.

Baca: Presiden Jokowi Rencananya Hadir, Ini Syarat Panitia Haul Guru Sekumpul

Seorang sumber kepada harian Daily Star, Minggu (18/3/2018), mengatakan, sebuah unit SAS mendapatkan informasi bahwa seorang komandan ISIS tiba di sebuah rumah aman di sebuah desa di perbatasan Suriah.

"Desa itu dikuasasi sepasukan ISIS sehingga tak ada kesempatan untuk menggelar misi penangkapan. Melakukan operasi penangkapan sama saja dengan bunuh diri," ujar sumber.

"Sebenarnya jauh lebih baik jika dia ditangkap ketimbang dibunuh karena kami bisa mendapatkan informasi lebih banyak," ujar sang sumber. "Namun, akhirnya misi membunuh yang dipilih.

SAS berharap komandan ISIS tiba di siang hari karena menembak di malam hari amat berbahaya," tambah dia.

Namun, saat malam tiba pasukan SAS harus memutuskan untuk membatalkan misi atau mencoba melakukan tembakan pada malam hari.

"Sang sniper mengatakan, dia ingin menembak dan perintah membunuh diberikan," kata sumber itu lagi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved