Kabar Kalsel
Sumur Menggurak di Kotabaru Ini Dianggap 'Keramat', Pengunjungnya di Akhir Pekan Sampai Begini
Tidak pernah kering walaupun saat musim kemarau panjang, bahkan meski disedot dengan mesin pompa.
Penulis: Herliansyah | Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNKATLENG.COM, KOTABARU - Setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu) pemandian air panas atau lebih dikenal dengan sebutan sumur menggurak (mendidih), berada di Desa Sigam, Kecamatan Pulaulaut Utara selalu ramai dikunjungi.
Sebagian besar masyarakat Kotabaru khususnya, bukan hanya menjadikan sumur menggurak sebagai tempat berwisata alternatif, warga Bumi Saijaan menjadikannya sebagai tempat untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal.
Baca: Air Mineral Seharga Rp 789 Juta Rupiah, Penasaran Seperti Apa Rasanya ya?
Karena sumur menggurak yang lokasinya berjarak lebih kurang lima kilometer dari pusat kota, ini diyakini ampuh menyembuhkan penyakit kulit.
Sehingga banyak warga menyebut sumur itu adalah sumur 'keramat'.
Tidak pernah kering walaupun saat musim kemarau panjang, bahkan meski disedot dengan mesin pompa.
Selain itu, sumur menggurak ini hingga sekarang masih memiliki bau khas belerang dan hangat.
Oleh pengelola sekaligus pemilik sumur menggurak, terus dilakukan pembenahan.
Dengan membuat kolam agar pengunjung langsung bisa berendam di air berasa hangat dan bau khas belerang, tanpa harus antre untuk mandi air sumur 'keramat' tersebut.
Baca: Gegara Ayah Menamainya Donald Trump, Balita Ini Dibenci Bahkan Diancam Hendak Dibunuh
Wayan, pengelola sekaligus pemilik sumur menggurak kepada banjarmasinpost.co.id, mengatakan pemandian sumur menggurak hanya buka pada libur akhir pekan.
Menurut Wayan, semenjak pemandian sumur menggurak dibuka, kebanyakan pengunjung yang datang mereka memiliki penyakit kulit seperti gatal-gatal yang tidak mau sembuh.
"Jumlahnya tidak tahu persis. Tapi kalau ratusan orang lebih yang memiliki penyakit gatal-gatal, sembuh setelah mandi di sini," kata Wayan, Sabtu (17/3/2018).
Wayan juga membenarkan, sumur menggurak yang dikelolanya diyakini warga sumur 'keramat'. Karena tidak sedikit mereka yang memiliki nazar dan dikabulkan.
"Dulu mereka yang bernazar, setelah nazar dikabulkan ada yang melepas kambing ada juga ayam hitam. Kalau kambing bisa mencapai belasan ekor jumlahnya. Dan, kebanyakan nazar mereka kabul. Ya memang semua atas kehendak yang Maha Kuasa," katanya.