Bisnis dan Ekonomi

Utang RI Capai Rp 3.667 Triliun, Menkeu: Masih Lebih Baik

Selama ini, pemerintah kerap berutang untuk menutup defisit belanja di APBN. Hal itu dilakukan lantaran penerimaan negara belum optimal sehingga targe

Editor: Mustain Khaitami
Repro/Kompas TV
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. 

TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Pemerintah kerap menyampaikan bahwa utang negara masih aman. Rakyat pun diminta untuk tidak perlu khawatir dengan situasi itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun tak ingin besaran utang pemerintah menjadi cerita yang membuat masyarakat khawatir atau ketakutan.

Per April 2017 lalu, posisi utang pemerintah sudah mencapai Rp 3.667 triliun. Angka itu naik Rp 201 triliun dibandingkan posisi Desember 2016.

"Kami akan tetap menjaga ekonomi Indonesia dan pengelolaan utang secara hati-hati, transparan," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu merasa, besaran utang pemerintah masih relatif terjaga. Sebab besaran utang itu masih di bawah 30 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Persentase itu tutur Sri Mulyani jauh lebih baik dari negara berkembang lainnya. Sebab ada sejumlah negara justru memiliki rasio utang terhadap PDB mencapai 100-200 persen.

Di sisi lain, menurut Sri Mulyani, defisit anggaran negara juga dinilai masih lebih baik ketimbang negara berkembang seperti Brazil, Meksiko, dan Argentina, bahkan India sekalipun.

"Defisit kita juga di batasi undang-undang di bawah 3 persen. Kalau dibandingkan negara lain yang dianggap negaranya perform seperti India, defisit kita jauh lebih kecil," ucap Sri Mulyani.

Selama ini, pemerintah kerap berutang untuk menutup defisit belanja di APBN. Hal itu dilakukan lantaran penerimaan negara belum optimal sehingga target tidak tercapai.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved