Kabar Kalimantan
Sebelumnya Mengamuk Lalu Minta Menikah, Hari Ini Ponidi Ditemukan Tewas Tergantung
Lalu, beberapa hari yang lalu, korban juga dikabarkan sempat meminta maaf kepada warga yang ditemuinya.

TRIBUNKALTENG.COM, SAMARINDA - Warga di sekitar jalan Pasundan, Kelurahan Jawa, Kota Samarinda dibuat geger dengan adanya seoran warga yang ditemukan tewas tergantung di tangga rumah korban, yang terdapat di RT 37.
Kabar ditemukannya korban gantung diri, Kamis (20/4/2017) sekitar pukul 13.15 wita.
Korban atas nama Riswanto alias Ponidi ditemukan tewas tergantung, oleh kakaknya bernama Sri Winarni, yang saat itu baru pulang ke rumah, usai membayar iuran BPJS Kesehatan untuk korban dan juga ayahnya.
"Kakaknya yang pertama kali lihat korban tergantung, saat itu kakaknya baru pulang bayar BPJS," ungkap Ketua RT 37, Dwi Suhartono, Kamis (20/4/2017).
Dari informasi yang ada, pagi tadi korban sempat berkeliaran di sekitar rumahnya, dengan membawa parang.
Lalu, beberapa hari yang lalu, korban juga dikabarkan sempat meminta maaf kepada warga yang ditemuinya.
"Saya memang dapat kabar kalau pagi tadi korban ngamuk-ngamuk, tapi tadi saat ketemu kakaknya, sebelum kakaknya jalan untuk bayar BPJS, sekitar jam 11.00 wita, korban masih nonton TV di atas (lt 2)," ungkapnya.
Lanjut dia menjelaskan, diketahui korban sempat meminta kepada kakaknya, untuk menikah.
Kakaknya pun siap untuk menikahkan korban. Namun, hari ini (20/4) korban ditemukan tewas gantung diri.
"Sekitar tiga harian yang lalu, dia (korban) sempat minta nikah sama kakaknya. Korban ini dulu pernah kerja di tambang, dan setahu saya korban sudah pernah menikah," ungkap Dwi. (*)
Kabar Kalimantan
-
Pertamina Berkali-kali Membantah, Kebakaran Minyak di Laut Balikpapan Ternyata Akibat Pipa Bocor
-
Santri Tewas Dianiaya Oleh Rekan-rekannya, Ternyata Gara-gara Ini
-
Ditemukan Jenazah Kelima di Perairan Teluk Balikpapan, Identitas Masih Belum Diketahui
-
Santri Ini Tewas Usai Dipukuli Teman-temannya, Sempat Dikabarkan Masuk RS karena Bisul
-
Piton Raksasa di Kalbar Ini Seukuran Batang Pinang, Mampu Telan Seekor Sapi